M Taufiq
Address: Indonesia
less
Related Authors
Anggalih Bayu Muh Kamim
Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta)
afandi masbro
Trisakti University
Dito Aditia Darma Nasution
Universitas Pembangunan Pancabudi
InterestsView All (18)
Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Related Authors
Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta)
Trisakti University
Universitas Pembangunan Pancabudi
Uploads
Papers by M Taufiq
Panduan ini kiranya juga diharapkan akan mendorong upaya–upaya yang lebih baik dari Pemerintah, untuk dapat melaksanakan Agenda SDGs dan bagi masyarakat sipil juga dapat dimanfaatkan untuk membantu memperkuat upaya–upaya advokasi yang selama ini telah dilakukan.
Untuk memperkecil kesenjangan antara laki-laki dan perempuan, pada tahun 2000, dikeluarkan Instruksi Presiden (lnpres) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Instruksi ini mengharuskan semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melaksanakan Pengarusutamaan Gender (PUG). Sejak saat itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan PUG di berbagai bidang pembangunan, sebagaimana yang terlihat pada sejumlah dokumen perencanaan pembangunan nasional.
Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyajikan data tentang
keamanan, hasil pemilu legislatif dan pemilihan presiden/wakil presiden, serta data lainnya
yang berkaitan dengan politik dan keamanan. Data yang disajikan berupa data sekunder
bersumber dari Polres/Polresta/Polda, KPU, DPRD, Bappeda, Humas, dan data primer hasil
survei BPS yaitu Podes 2011 dan Survei Statistik Politik dan Keamanan 2013.
Publikasi ini menyajikan gambaran tingkat keamanan di Daerah Istimewa Yogyakarta
melalui jumlah dan jenis tindak kriminalitas, pelaku, korban, serta upaya penanggulangannya.
Sementara situasi politik di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan informasi hasil pemilu
dan gambaran pemilukada serta produk hukum yang dihasilkan DPRD.
Ada 41 pertanyaan kunci, yang dalam versi ini dibagi menjadi 10 poin penting. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus didiskusikan dalam konsultasi multi pemangku kepentingan untuk mengidentifikasikan tingkat pencapaian per indikator.
Aspek penting demokrasi yang dijadikan alat ukur dalam IDI adalah: Kebebasan Sipil (Civil Liberties), Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga Demokrasi (Institutions of Democracy).
IDI menyediakan data penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya terkait penilaian terhadap demokrasi di tingkat provinsi untuk memastikan keselarasan antara good governance dengan tujuan reformasi demokratis. Data tersebut dapat digunakan oleh pemerintah serta otoritas lokal --seperti kepolisian, lembaga peradilan, organisasi masyarakat dan lainnya; sebagai alat merumuskan kebijakan dan melakukan evidence-based analysis agar dapat menentukan bidang sasaran yang spesifik untuk diintervensi, maupun untuk berbagi pengalaman/praktek terbaik guna semakin mengukuhkan demokrasi di Indonesia.
Panduan ini kiranya juga diharapkan akan mendorong upaya–upaya yang lebih baik dari Pemerintah, untuk dapat melaksanakan Agenda SDGs dan bagi masyarakat sipil juga dapat dimanfaatkan untuk membantu memperkuat upaya–upaya advokasi yang selama ini telah dilakukan.
Untuk memperkecil kesenjangan antara laki-laki dan perempuan, pada tahun 2000, dikeluarkan Instruksi Presiden (lnpres) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Instruksi ini mengharuskan semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melaksanakan Pengarusutamaan Gender (PUG). Sejak saat itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan PUG di berbagai bidang pembangunan, sebagaimana yang terlihat pada sejumlah dokumen perencanaan pembangunan nasional.
Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyajikan data tentang
keamanan, hasil pemilu legislatif dan pemilihan presiden/wakil presiden, serta data lainnya
yang berkaitan dengan politik dan keamanan. Data yang disajikan berupa data sekunder
bersumber dari Polres/Polresta/Polda, KPU, DPRD, Bappeda, Humas, dan data primer hasil
survei BPS yaitu Podes 2011 dan Survei Statistik Politik dan Keamanan 2013.
Publikasi ini menyajikan gambaran tingkat keamanan di Daerah Istimewa Yogyakarta
melalui jumlah dan jenis tindak kriminalitas, pelaku, korban, serta upaya penanggulangannya.
Sementara situasi politik di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan informasi hasil pemilu
dan gambaran pemilukada serta produk hukum yang dihasilkan DPRD.
Ada 41 pertanyaan kunci, yang dalam versi ini dibagi menjadi 10 poin penting. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus didiskusikan dalam konsultasi multi pemangku kepentingan untuk mengidentifikasikan tingkat pencapaian per indikator.
Aspek penting demokrasi yang dijadikan alat ukur dalam IDI adalah: Kebebasan Sipil (Civil Liberties), Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga Demokrasi (Institutions of Democracy).
IDI menyediakan data penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya terkait penilaian terhadap demokrasi di tingkat provinsi untuk memastikan keselarasan antara good governance dengan tujuan reformasi demokratis. Data tersebut dapat digunakan oleh pemerintah serta otoritas lokal --seperti kepolisian, lembaga peradilan, organisasi masyarakat dan lainnya; sebagai alat merumuskan kebijakan dan melakukan evidence-based analysis agar dapat menentukan bidang sasaran yang spesifik untuk diintervensi, maupun untuk berbagi pengalaman/praktek terbaik guna semakin mengukuhkan demokrasi di Indonesia.